WASPADAI ANTRAKS
KPMkalitekuk 17 Januari 2020 13:44:37 WIB
Desa Kalitekuk; Seiring dengan situasi negatif mengenai penyakit Antraks yang terjadi di Kecamatan Ponjong dan Semanu, berdampak resah terhadap warga secara menyeluruh di sekitar kedua kecamatan tersebut, termasuk kecamatan Semin. Desa kalitekuk yang nota bene berbatasan dengan kecamatan ponjong tak luput dari kondisi yang sedemekian. Mereka enggan mengkonsumsi daging takut dagingnya terkinfeksi.
Menjadi kewajiban bagi Pemerintah Desa Kalitekuk untuk berperan aktif mensosialisasikan pemahaman mengenai Antraks kepada masyarakat luas, agar tak ada keraguan untuk melakukan atifitas , perlakuan dan segala hal yang menyangkut tentang hewan (sapi dan kambing).
Bupati Gunungkidul , Hj. Badingah dan jajarannya pun sudah meyakinkan publik, dengan mengajak wartawan yang bertugas di Gunungkidul makan olahan sapi bersama di salah satu rumah makan di Bedoyo, Ponjong, Kamis 16/01/2020
"Saya berharap kepada masyarakat dan wartawan mencerahkan antraks yang terjadi di Gunungkidul. Beberapa sapi dan kambing belum tentu antraks, tetapi sekarang ini musim pancaroba biasanya di Kabupaten Gunungkidul ada kematian hewan itu,” ujar Badingah usai menyantap daging sapi, Saya menyatakan bahwa kabupaten GK kalau makan daging di sini aman. Sebagaimana tadi yang sudah kita buktikan bersama, saya beserta jajaran forkompida makan daging sapi Gunungkidul, aman halalan toyiban,”tutur beliau.
Sejumlah perwakilan OPD turut hadir pada acara tersebut. Begitu pula Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Gunungkidul.
Antraks adalah penyakit menular akut dan sangat mematikan yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis dalam bentuknya yang paling ganas. Antraks bermakna "batubara" dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam. Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan.Penyakit ini bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia, tetapi tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.
Penularan dan gejala
Manusia dapat terinfeksi bila kontak dengan hewan yang terkena anthraks, dapat melalui daging, tulang, kulit, maupun kotoran. Meskipun begitu, hingga kini belum ada kasus manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap antraks
Antraks biasa ditularkan kepada manusia disebabkan pengeksposan kepada hewan yang sakit atau hasil ternakan seperti kulit dan daging, atau memakan daging hewan yang tertular antraks. Selain itu, penularan juga dapat terjadi bila seseorang menghirup spora dari produk hewan yang sakit misalnya kulit atau bulu yang dikeringkan. Pekerja yang tertular kepada hewan yang mati dan produk hewan dari negara di mana antraks biasa ditemukan dapat tertular.
Beberapa gejala-gejala
1. antraks tipe pencernaan adalah mual, pusing, muntah, tidak nafsu makan, suhu badan meningkat, muntah berwarna coklat atau hitam, buang air besar berwarna hitam, sakit perut yang sangat hebat (melilit).
2. antraks tipe kulit ialah bisul merah kecil yang nyeri. Kemudian lesi tadi membesar, menjadi borok, pecah dan menjadi sebuah luka. Jaringan di sekitarnya membengkak, dan lesi gatal tetapi agak terasa sakit.
Antraks terjadi setelah mengomsumsi daging yang terkena antraks. Daging yang terkena antraks mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berwarna hitam, berlendir, dan berbau.
Secara umum, perawatan untuk penyakit antrraks dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik, biasanya penisilin, yang akan menghentikan pertumbuhan dan produksi toksin. Pemberian antitoksin akan mencegah pengikatan toksin terhadap sel. Terapi tambahan, seperti sedation (pemberian obat penenang). Namun, pada level toksin sudah menyebar dalam pembuluh darah dan telah menempel pada jaringan maka toksin tidak dapat dinetralisasi dengan antibiotik apapun.Walaupun dengan pemeberian antitoksin, antibiotik, atau terapi, pasien tentu mempunyai rasio kematian
Sumber :
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Kalitekuk Nyawiji, Greget, Gumregah, Bareng Makarti
- Peringatan Hari Jadi Kalurahan Kalitekuk
- TERIMAKASIH PAK JOKOWI
- Mengapa Harus 5 Pilar STBM
- Panen Raya kubis dan bawang merah
- Peresmian Bantuan Fasilitas Air Bersih dari PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk
- Apa itu Japanese Encephalitis, Kita Wajib Tahu